Senin, 21 Desember 2015

Profil Kota Bandung

Profile Kota Bandung


Sejarah Kota Bandung
            Didalam wikipedia, Kota Banudng berasal dari kata bendung yang artinya bendungan. Dikatakan bendungan karena kota Bandung terbendung oleh aliran sungai Citarum yang tertahan oleh aliran lava Gunung Tangkuban Perahu yang membentuk telaga. Menurut cerita, nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung. Perahu tersebut digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II melayari sungai Citarum dalam rangka mencari tempat ibu kota pemerintahan baru menggantikan ibu kota lama di Dayeuhkolot.

Kondisi Geografis Kota Bandung
            Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinisi Jawa Barat. Kota Bandung berada di 107A º 36 Bujur Timur dan 6 A º 55A Lintang Selatan. Jarak antara Kota Bandung dengan Ibu Kota Negara Jakarta sekitar 180 kilometer. Secara aministrasi Kota Bandung dibagi kedalam 30 kecamatan dan 151 kelurahan. Adapun wilayah perbatasan Kota Bandung meliputi :
  • Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
  • Sebelah selatan beberbatasan dengan Kabupaten Bandung.
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
  • Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Secara topografi Kota Bandung berada ditengah-tengah wilayah propinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga dihubungkan oleh akses jalan dari arah barat ke timur yang memudahkan akses lalu lintas dari Bandung ke ibu kota negara maupun sebaliknya. Sementara jalur utara – selatan memudahkan akses lalu lintas dari arah Subang ke Pangalengan maupun sebaliknya. Hal inilah yang menyebabkan lokasi Kota Bandung termasuk wilayah yang strategis, baik itu untuk perekonomian maupun pemerintahan.
Secara geografis Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, yang menandakan Kota Bandung merupakan sebuah telaga atau danau. Secara topografi, wilayah Kota Bandung berada diketinggian 791 meter diatas permukaan laut.  Titik tertinggi Kota Bandung berada di wilayah bagian utara dengan ketinggian 1050 meter. Sedangkan titik terendah Kota Bandung berada diwilayah salatan dengan ketinggian 675 meter diatas permukaan laut. Wilayah bagian utara merupakan daerah perbukitan, sementara wilayah bagian selatan merupakan wilayah datar. Wilayah Kota Bandung bagian utara dan selatan dibatasi oleh jalur kereta api yang membentang dari wilayah andir hingga wilayah gedebage.  
Sungai terpanjang di Kota Bandung adalah sungai Cikapundung. Sungai Cikapundung mengaliri wilayah Kota Bandung dari wilayah utara ke wilayah selatan Kota Bandung beserta anak sungainya. Di bagian selatan sungai Cikapundung bertemu dengan sungai Citarum.
Secara geologis, kondisi tanah di Kota Bandung merupakan lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material tanah di bagian utara umumnya merupakan jenis tanah andosol. Jenis tanah andosol juga berada di kawasan bagian tengah dan barat Kota Bandung. Sedangkan dibagian timur material tanah merupakan jenis alluvial kelabu dengan endapan tanah liat.
Iklim Kota Bandung sangat dipengaruhi oleh pegunungan yang mengelilingi Kota Bandung, sehingga cuaca di Kota Bandung terasa sejuk dan lembab. Pada tahun 2013 rata-rata temperatur Kota Bandung sebesar 23,50˚ Celcius. Kondisi curah hujan di Kota Bandung pada tahun 2012 mencapai 170,3 mm dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 223,5 mm.[1]

Visi dan Misi Kota Bandung
            Kota Bandung beridiri pada tanggal 25 September 1810 dan pada tahun 2014, Kota Bandung berusia 204 tahun. Adapun visi dan misi Kota Bandung adalahs sebagai berikut :
Visi Kota Bandung        : Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul,
                                          Nyaman, dan  Sejahtera
            Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :
Bandung                        :  meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekatang.
Unggul                           :  menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah dalam upaya terbosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung.
Nyaman                          : terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik melalui snergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsive terhadap berbagai aktivitas dan perilaku penghuninya.
Sejahtera                        : lahir dan batin melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat, agar dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan yang berbasis pada kathanan keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahirial dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemamouan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jada. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinterkasi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepercataan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainya.
Misi Kota Bandung                   :
1.      Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan
Insfrastruktur serta pengendalian pemanfaatn ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungna.
2.      Menghadirkan tata keloa pemerintahan yang akuntabel, bersih dan melayani.
3.      Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.
4.      Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Misi pertama            :  Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan
                                   tataruang,  Pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga Kota Bandung melalui pembangunan insrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan daya tamping dan daya dukung lingkungan. 
Misi Kedua              : Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. Dimaksdukan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi Kota Bandung yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung dengan koempetensi aparat yang professional dan system modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Goverment).
Misi Ketiga              : Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Dimaksudkan untuk mewujudkan warga Kota Bandung yang sehat, cerdas, dan berbudaya yang bercirikan meningkatnya ketahanan keluarga, menurunya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi oleh raga tingkat nasional dan internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya.
Misi Keempat           : Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, Meningkatkan ketahanan pangan. Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu.
  
4.1.4        Pemerintahan
Pada tanggal 16 September 2013, Kota Bandung secara resmi di pimpin oleh M. Ridwal Kamil dan Oded M Danial sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bandung periode 2013-2018.  Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2013 memiliki 21.444 orang PNS yang tersebar diberbagai intansi publik seperti, kantor secretariat daerah, dinas, badan, lembaga, kecamatan, dan kelurahan.  
Menurut data Statistik Kota Bandung sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 jumlah PNS di Kota Bandung terus mengalami penururan setiap tahunnya. Pada tahun 2012, jumlah PNS di Kota Bandung berjumlah 22.456 orang PNS dan mengalami penurunan sebesar 4,51 %.  Pada tahun 2013 menjadi 22.444 orang PNS. Bila dirinci, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Bandung 14.234 atau 63,42 % PNS bekerja dibidang jasa pelayanan pendidikan, 4.489 atau 20,00 % PNS bekerja di bidang jasa pelayanan administrasi dan pemerintahan, 1.946 atau 8,67 % PNS dibidang jasa pelayanan kesehatan, dan 1.775 atau 7,91 % PNS bekerja dibidang jasa pelayanan jasa sosial kemasyarakatan. 

Kependudukan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, jumlah penduduk di Kota Bandung pada tahun tahun 2013 mencapai 2.483.977 jiwa atau meningkat 1,16% dari tahun 2012 yang berjumlah 2.455.517 jiwa. Bila dirinci berdasarkan jumlah jenis kelamin, jumlah laki-laki di Kota Bandung berjumlah 1.260.565 jiwa dan perempuan berjumlah 1.223.412 jiwa.

Tabel 4.1 Jumlah penduduk Kota Bandung berdasarkan
jenis kelamin

No
Tahun
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
2012
1.246.122
1.209.395
2.455.517
2
2013
1.260.565
1.223.412
2.483.977
Sumber : BPS Kota Bandung 2014

Jumlah penduduk Kota Bandung paling banyak berada di kecamatan Babakan Ciparay dan kecamatan Bandung Kulon. Jumlah penduduk di kecamatan Babakan Ciparay mencapai 147.096 jiwa, sedangkan jumlah penduduk di kecamatan Bandung Kulon mencapai 142.411 jiwa. Sementara jumlah penduduk paling sedikit di Kota Bandung berada di kecamatan Cinambo yang memiliki jumlah penduduk mencapai 25.231 jiwa. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk di tingkat kecamatan dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini : 

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2013

NO
Kecamatan
Jumlah Penduduk
NO
Kecamatan
Jumlah Penduduk
1
Bandung Kulon
142.411
16
Arcamanik
69.313
2
Babakan Ciparay
147.096
17
Antapani
74.461
3
Bojongloa Kaler
120.405
18
Mandalajati
63.578
4
Bojongloa Kidul
85.668
19
Kiaracondong
131.972
5
Astananyar
68.830
20
Batununggal
120.927
6
Regol
81.467
21
Sumur Bandung
36.579
7
Lengkong
71.187
22
Andir
97.553
8
Bandung Kidul
58.957
23
Cicendo
97.553
9
Buah Batu
95.108
24
Bandung Wetan
31.124
10
Rancasari
76.895
25
Cibeunying Kidul
107.806
11
Gedebage
37.082
26
Cibeunying Kaler
70.924
12
Cibiru
72.016
27
Coblong
131.530
13
Panyilekan
40.248
28
Sukajadi
108.375
14
Ujung Berung
76.902
29
Sukasari
81.908
15
Cinambo
25.231
30
Cidadap
59.672




Jumal Total
2.483.977
Sumber : BPS Kota Bandung 2014

Menurut ilmupengetahuanumum.com, Kota Bandung merupakan kota terpadat keempat di Indonesia, dengan luas wilayah mencapai 199,26 km².[3] Pada tahun 2010 tingkat kepadatan Kota Bandung mencapai 14.228 orang per kilo meter persegi, dengan rata-rata kepadatan penduduk mencapai 14,494 jiwa/Km².[4] Menutut data Statistik Daerah Kota Bandung Tahun 2014, jumlah rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 rata-rata tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.677 jiwa/Km² dan bertambah pada tahun 2013 menjadi 14.847 jiwa/Km².[5] Kecamatan Bojongloa Kaler merupakan kecamatan paling padat di Kota Bandung, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 39.738 jiwa/Km².[6] Berikut ini tingkat kepadatan penduduk Kota Bandung per KM² di tingkat kecamatan pada table 4.1.
  
Tabel 4.3 Tingkat Kepadatan Kota Bandung Per KM Tahun 2013

No
Kecamatan
Luas (KM²)
Kepadatan Penduduk Per KM²
No
Kecamatan
Luas(KM²)
Kepadatan Penduduk Per KM²
1
Bandung Kulon
6.46
22.045
16
Arcamanik
5,87
11.808
2
Babakan Ciparay
7,45
19.744
17
Antapani
3,79
19.647
3
Bojongloa Kaler
3.03
39.738
18
Mandalajati
6,67
9.532
4
Bojongloa Kidul
6.26
13.685
19
Kiaracondong
6,12
21.564
5
Astananyar
2,89
23.817
20
Batununggal
5,03
24.564
6
Regol
4,30
18.946
21
Sumur Bandung
3,4
10.759
7
Lengkong
5,90
12.066
22
Andir
3,71
26.295
8
Bandung Kidul
6,06
9.729
23
Cicendo
6,86
14.541
9
Buah Batu
7,93
11.993
24
Bandung Wetan
3,39
9.181
10
Rancasari
7,33
10.49
25
Cibenying Kidul
5,25
20.534
11
Gedebage
9,58
3.871
26
Cibeunying Kaler
4,50
15.761
12
Cibiru
6,32
11.395
27
Coblong
7,35
17.895
13
Panyilekan
5.1
7.892
28
Sukajadi
4,30
25.203
14
Ujung Berung
6,40
12.016
29
Sukasari
6,27
13.063
15
Cinambo
3,68
6.856
30
Cidadap
6,11
9.603





JUMLAH TOTAL
167,31
14.847
Sumber : BPS Kota Bandung 2014

4.1.5        Wilayah Administrasi
Berdasarkan Perda Kota Bandung nomor 06 tahun 2007 tentang pemekaran dan pembentukan wilayah kerja kecamatan dan kelurahan di Kota Bandung terbagi kedalam 30 kecamatan dan 151 kelurahan. Kota Bandung juga memiliki 1561 Rukun Warga (RW) dan 9691 Rukun Tetangga (RT). Secara umum, masing-masing kecamatan memiliki 4 hingga 6 kelurahan, kecuali kecamatan Bandung Kulon dan Kecamatan Batununggal yang memiliki 8 kelurahan. Adapun kecamatan yang memiliki jumlah RT paling banyak adalah Kecamatan Batununggal, Kecamatan Kiaracondong, dan Cibeunying Kidul yang masing-masing memiliki lebih dari 500 RT. Sementara Kecamatan Cinambo merupakan kecamatan yang memiliki jumlah RT paling sedikit, yakni 100 RT. Kecamatan Cinambo merupakan kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Ujung Berung. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts