Profile Kota Bandung
Sejarah Kota
Bandung
Didalam wikipedia, Kota Banudng berasal dari
kata bendung yang artinya bendungan. Dikatakan bendungan karena kota Bandung
terbendung oleh aliran sungai Citarum yang tertahan oleh aliran lava Gunung
Tangkuban Perahu yang membentuk telaga. Menurut cerita, nama Bandung diambil
dari sebuah kendaraan air dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut
perahu bandung. Perahu tersebut digunakan oleh Bupati Bandung, R.A.
Wiranatakusumah II melayari sungai Citarum dalam rangka mencari tempat ibu kota
pemerintahan baru menggantikan ibu kota lama di Dayeuhkolot.
Kondisi Geografis Kota Bandung
Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinisi Jawa
Barat. Kota Bandung berada di 107A º 36 Bujur Timur dan 6 A º 55A Lintang Selatan. Jarak
antara Kota Bandung dengan Ibu Kota Negara Jakarta sekitar 180 kilometer. Secara
aministrasi Kota Bandung dibagi kedalam 30 kecamatan dan 151 kelurahan. Adapun
wilayah perbatasan Kota Bandung meliputi :
- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
- Sebelah selatan beberbatasan dengan Kabupaten Bandung.
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung.
Secara topografi Kota Bandung berada
ditengah-tengah wilayah propinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga dihubungkan oleh
akses jalan dari arah barat ke timur yang memudahkan akses lalu lintas dari
Bandung ke ibu kota negara maupun sebaliknya. Sementara jalur utara – selatan
memudahkan akses lalu lintas dari arah Subang ke Pangalengan maupun sebaliknya.
Hal inilah yang menyebabkan lokasi Kota Bandung termasuk wilayah yang
strategis, baik itu untuk perekonomian maupun pemerintahan.
Secara geografis Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, yang
menandakan Kota Bandung merupakan sebuah telaga atau danau. Secara topografi, wilayah
Kota Bandung berada diketinggian 791 meter
diatas permukaan laut. Titik tertinggi
Kota Bandung berada di wilayah bagian utara dengan ketinggian
1050 meter. Sedangkan titik terendah Kota Bandung berada diwilayah
salatan dengan ketinggian 675 meter diatas permukaan laut. Wilayah bagian utara
merupakan daerah perbukitan, sementara wilayah bagian selatan merupakan wilayah
datar. Wilayah Kota Bandung bagian utara dan selatan dibatasi oleh jalur kereta
api yang membentang dari wilayah andir hingga wilayah gedebage.
Sungai terpanjang di Kota Bandung adalah sungai
Cikapundung. Sungai Cikapundung mengaliri wilayah Kota Bandung dari wilayah
utara ke wilayah selatan Kota Bandung beserta anak sungainya. Di bagian selatan
sungai Cikapundung bertemu dengan sungai Citarum.
Secara geologis, kondisi
tanah di Kota Bandung merupakan lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung
Tangkuban Perahu. Jenis material tanah di bagian utara umumnya merupakan jenis
tanah andosol. Jenis tanah andosol juga berada di kawasan bagian tengah dan
barat Kota Bandung. Sedangkan dibagian timur material tanah merupakan jenis
alluvial kelabu dengan endapan tanah liat.
Iklim Kota Bandung sangat dipengaruhi oleh pegunungan
yang mengelilingi Kota Bandung, sehingga cuaca di Kota Bandung terasa sejuk dan
lembab.
Pada tahun 2013 rata-rata temperatur Kota Bandung sebesar 23,50˚ Celcius.
Kondisi curah hujan di Kota Bandung pada tahun 2012 mencapai 170,3 mm dan meningkat
pada tahun 2013 menjadi 223,5 mm.[1]
Visi dan Misi Kota Bandung
Kota Bandung beridiri
pada tanggal 25 September 1810 dan pada tahun 2014, Kota Bandung berusia 204
tahun. Adapun visi dan misi Kota Bandung adalahs sebagai berikut :
Visi Kota Bandung : Terwujudnya
Kota Bandung yang Unggul,
Nyaman,
dan Sejahtera
Penjabaran Visi diatas adalah
sebagai berikut :
Bandung : meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya
Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas
tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekatang.
Unggul : menjadi yang terbaik dan terdepan dengan
mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah dalam
upaya terbosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung.
Nyaman :
terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik
melalui snergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan
kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana
berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan
baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur
pendukungnya responsive terhadap berbagai aktivitas dan perilaku penghuninya.
Sejahtera :
lahir dan batin melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama seluruh lapisan
masyarakat, agar dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi.
Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan yang berbasis pada
kathanan keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat
sejahtera tidak hanya dalam konteks lahirial dan materi saja, melainkan juga
sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah
keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemamouan seseorang untuk memenuhi
tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jada.
Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinterkasi dalam melahirkan masa
depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan
batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang
seperti inilah yang akan membentuk kepercataan diri yang tinggi pada masyarakat
Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga
menjadi teladan bagi kota lainya.
Misi Kota Bandung :
1. Mewujudkan Bandung
nyaman melalui perencanaan tataruang,
pembangunan
Insfrastruktur serta pengendalian pemanfaatn ruang
yang berkualitas dan berwawasan lingkungna.
2. Menghadirkan tata
keloa pemerintahan yang akuntabel, bersih dan melayani.
3. Membangun masyarakat
yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.
4. Membangun
perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.
Misi pertama : Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan
tataruang, Pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan. Dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga Kota
Bandung melalui pembangunan insrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan
daya tamping dan daya dukung lingkungan.
Misi Kedua :
Menghadirkan tata kelola pemerintahan
yang efektif, bersih dan melayani. Dimaksdukan untuk mewujudkan pelayanan
birokrasi Kota Bandung yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan
masyarakat yang didukung dengan koempetensi aparat yang professional dan system
modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang
bersih (Good Governance) dan
pemerintahan yang bersih (Clean Goverment).
Misi Ketiga :
Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Dimaksudkan
untuk mewujudkan warga Kota Bandung yang sehat, cerdas, dan berbudaya yang
bercirikan meningkatnya ketahanan keluarga, menurunya jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan,
meningkatnya prestasi oleh raga tingkat nasional dan internasional,
terpeliharanya seni dan warisan budaya.
Misi Keempat :
Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Dimaksudkan untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim
usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata
yang berdaya saing dan berkelanjutan, Meningkatkan ketahanan pangan.
Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu.
4.1.4 Pemerintahan
Pada tanggal 16 September 2013, Kota Bandung
secara resmi di pimpin oleh M. Ridwal Kamil dan Oded M Danial sebagai pasangan
Walikota dan Wakil Walikota Bandung periode 2013-2018. Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2013
memiliki 21.444 orang PNS yang tersebar diberbagai intansi publik seperti,
kantor secretariat daerah, dinas, badan, lembaga, kecamatan, dan kelurahan.
Menurut data Statistik Kota Bandung sejak tahun
2010 hingga tahun 2013 jumlah PNS di Kota Bandung terus mengalami penururan
setiap tahunnya. Pada tahun 2012, jumlah PNS di Kota Bandung berjumlah 22.456
orang PNS dan mengalami penurunan sebesar 4,51 %. Pada tahun 2013 menjadi 22.444 orang PNS. Bila
dirinci, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Bandung 14.234 atau 63,42 % PNS
bekerja dibidang jasa pelayanan pendidikan, 4.489 atau 20,00 % PNS bekerja di
bidang jasa pelayanan administrasi dan pemerintahan, 1.946 atau 8,67 % PNS dibidang
jasa pelayanan kesehatan, dan 1.775 atau 7,91 % PNS bekerja dibidang jasa
pelayanan jasa sosial kemasyarakatan.
Kependudukan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Bandung, jumlah penduduk di Kota Bandung pada tahun tahun 2013 mencapai
2.483.977 jiwa atau meningkat 1,16% dari tahun 2012 yang berjumlah 2.455.517
jiwa. Bila dirinci berdasarkan jumlah jenis kelamin, jumlah laki-laki di Kota
Bandung berjumlah 1.260.565 jiwa dan perempuan berjumlah 1.223.412 jiwa.
Tabel 4.1 Jumlah penduduk Kota Bandung berdasarkan
jenis kelamin
No
|
Tahun
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
2012
|
1.246.122
|
1.209.395
|
2.455.517
|
2
|
2013
|
1.260.565
|
1.223.412
|
2.483.977
|
Sumber : BPS Kota Bandung 2014
Jumlah penduduk Kota Bandung paling banyak
berada di kecamatan Babakan Ciparay dan kecamatan Bandung Kulon. Jumlah
penduduk di kecamatan Babakan Ciparay mencapai 147.096 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk di kecamatan Bandung Kulon mencapai 142.411 jiwa. Sementara jumlah
penduduk paling sedikit di Kota Bandung berada di kecamatan Cinambo yang
memiliki jumlah penduduk mencapai 25.231 jiwa. Untuk lebih
jelasnya mengenai jumlah penduduk di tingkat kecamatan dapat dilihat pada table
4.1 berikut ini :
Tabel 4.2 Jumlah
Penduduk Kota Bandung Tahun 2013
NO
|
Kecamatan
|
Jumlah Penduduk
|
NO
|
Kecamatan
|
Jumlah Penduduk
|
1
|
Bandung
Kulon
|
142.411
|
16
|
Arcamanik
|
69.313
|
2
|
Babakan
Ciparay
|
147.096
|
17
|
Antapani
|
74.461
|
3
|
Bojongloa
Kaler
|
120.405
|
18
|
Mandalajati
|
63.578
|
4
|
Bojongloa
Kidul
|
85.668
|
19
|
Kiaracondong
|
131.972
|
5
|
Astananyar
|
68.830
|
20
|
Batununggal
|
120.927
|
6
|
Regol
|
81.467
|
21
|
Sumur
Bandung
|
36.579
|
7
|
Lengkong
|
71.187
|
22
|
Andir
|
97.553
|
8
|
Bandung
Kidul
|
58.957
|
23
|
Cicendo
|
97.553
|
9
|
Buah
Batu
|
95.108
|
24
|
Bandung
Wetan
|
31.124
|
10
|
Rancasari
|
76.895
|
25
|
Cibeunying
Kidul
|
107.806
|
11
|
Gedebage
|
37.082
|
26
|
Cibeunying
Kaler
|
70.924
|
12
|
Cibiru
|
72.016
|
27
|
Coblong
|
131.530
|
13
|
Panyilekan
|
40.248
|
28
|
Sukajadi
|
108.375
|
14
|
Ujung
Berung
|
76.902
|
29
|
Sukasari
|
81.908
|
15
|
Cinambo
|
25.231
|
30
|
Cidadap
|
59.672
|
|
|
|
|
Jumal
Total
|
2.483.977
|
Sumber : BPS Kota Bandung
2014
Menurut ilmupengetahuanumum.com, Kota Bandung
merupakan kota terpadat keempat di Indonesia, dengan luas wilayah mencapai 199,26
km².[3]
Pada tahun 2010 tingkat kepadatan Kota Bandung mencapai 14.228 orang per kilo
meter persegi, dengan rata-rata kepadatan penduduk mencapai 14,494 jiwa/Km².[4]
Menutut data Statistik Daerah Kota Bandung Tahun 2014, jumlah rata-rata tingkat
kepadatan penduduk di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012
rata-rata tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.677 jiwa/Km² dan bertambah
pada tahun 2013 menjadi 14.847 jiwa/Km².[5]
Kecamatan Bojongloa Kaler merupakan kecamatan paling padat di Kota Bandung,
dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 39.738 jiwa/Km².[6]
Berikut ini tingkat kepadatan penduduk Kota Bandung per KM² di tingkat
kecamatan pada table 4.1.
Tabel 4.3 Tingkat
Kepadatan Kota Bandung Per KM Tahun 2013
No
|
Kecamatan
|
Luas
(KM²)
|
Kepadatan
Penduduk Per KM²
|
No
|
Kecamatan
|
Luas(KM²)
|
Kepadatan
Penduduk Per KM²
|
1
|
Bandung Kulon
|
6.46
|
22.045
|
16
|
Arcamanik
|
5,87
|
11.808
|
2
|
Babakan Ciparay
|
7,45
|
19.744
|
17
|
Antapani
|
3,79
|
19.647
|
3
|
Bojongloa Kaler
|
3.03
|
39.738
|
18
|
Mandalajati
|
6,67
|
9.532
|
4
|
Bojongloa Kidul
|
6.26
|
13.685
|
19
|
Kiaracondong
|
6,12
|
21.564
|
5
|
Astananyar
|
2,89
|
23.817
|
20
|
Batununggal
|
5,03
|
24.564
|
6
|
Regol
|
4,30
|
18.946
|
21
|
Sumur
Bandung
|
3,4
|
10.759
|
7
|
Lengkong
|
5,90
|
12.066
|
22
|
Andir
|
3,71
|
26.295
|
8
|
Bandung Kidul
|
6,06
|
9.729
|
23
|
Cicendo
|
6,86
|
14.541
|
9
|
Buah Batu
|
7,93
|
11.993
|
24
|
Bandung
Wetan
|
3,39
|
9.181
|
10
|
Rancasari
|
7,33
|
10.49
|
25
|
Cibenying
Kidul
|
5,25
|
20.534
|
11
|
Gedebage
|
9,58
|
3.871
|
26
|
Cibeunying
Kaler
|
4,50
|
15.761
|
12
|
Cibiru
|
6,32
|
11.395
|
27
|
Coblong
|
7,35
|
17.895
|
13
|
Panyilekan
|
5.1
|
7.892
|
28
|
Sukajadi
|
4,30
|
25.203
|
14
|
Ujung Berung
|
6,40
|
12.016
|
29
|
Sukasari
|
6,27
|
13.063
|
15
|
Cinambo
|
3,68
|
6.856
|
30
|
Cidadap
|
6,11
|
9.603
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
TOTAL
|
167,31
|
14.847
|
Sumber : BPS Kota Bandung 2014
4.1.5
Wilayah Administrasi
Berdasarkan Perda Kota Bandung nomor 06 tahun
2007 tentang pemekaran dan pembentukan wilayah kerja kecamatan dan kelurahan di
Kota Bandung terbagi kedalam 30 kecamatan dan 151 kelurahan. Kota Bandung juga
memiliki 1561 Rukun Warga (RW) dan 9691 Rukun Tetangga (RT). Secara umum,
masing-masing kecamatan memiliki 4 hingga 6 kelurahan, kecuali kecamatan
Bandung Kulon dan Kecamatan Batununggal yang memiliki 8 kelurahan. Adapun kecamatan
yang memiliki jumlah RT paling banyak adalah Kecamatan Batununggal, Kecamatan
Kiaracondong, dan Cibeunying Kidul yang masing-masing memiliki lebih dari 500
RT. Sementara Kecamatan Cinambo merupakan kecamatan yang memiliki jumlah RT
paling sedikit, yakni 100 RT. Kecamatan Cinambo merupakan kecamatan hasil
pemekaran dari Kecamatan Ujung Berung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar